Sunday, January 23, 2011

RANDOM MUSIC!

Seperti biasa, sulit untuk tidur membuat saya bingung mau melakukan apa. Dan saya iseng untuk membaca blog teman saya http://satriyopamungkass.blogspot.com saya nemuin yang judulnya "trivial post" jadinya saya boba ikutan deh..

RULES:
1. Put your iTunes, Windows Media Player, etc. on SHUFFLE (RANDOM).
2. For each question, press the next button to get your answer.
3. YOU MUST WRITE THAT SONG NAME DOWN NO MATTER HOW SILLY IT SOUNDS.
4. Tag 20 friends, and me too..
5. Everyone tagged as to do the same thing.
6. Have Fun!



IF SOMEONE SAYS 'ARE YOU OKAY' YOU SAY?
Radiohead-Fake plastic trees

HOW WOULD YOU DESCRIBE YOURSELF?
Simple plan- I'm just a kid (actually I'm not..)

WHAT DO YOU LIKE IN A GUY/GIRL?
Michael bubble-the more I see you

HOW DO YOU FEEL TODAY?
Sabrina- A thousand miles (ya, I'm a thousand miles from him.. :'()

WHAT IS YOUR LIFE'S PURPOSE?
Chairlift- bruises (hhhhhhmmmm..)

WHAT'S YOUR MOTTO?
Avril lavigne-keep holding on (yeaa!)

WHAT DO YOUR FRIENDS THINK OF YOU?
Lenka- dangerous and sweet (am I?)

WHAT DO YOUR PARENTS THINK OF YOU?
Maliq & d'essential - heaven

WHAT DO YOU THINK ABOUT VERY OFTEN?
Glee - true colours

WHAT IS 2 + 2?
King of convenience - love is no big truth

WHAT DO YOU THINK OF YOUR BEST FRIEND?
Lionel richie- I call it love (hahhahahaa..)

WHAT IS YOUR LIFE STORY?
Jack johnson- with my own two hands

WHAT DO YOU WANT TO BE WHEN YOU GROW UP?
Michael bubble- moon dance (hahaha.. )

WHAT DO YOU THINK WHEN YOU SEE THE PERSON YOU LIKE?
Paramore- the only exception

WHAT WILL YOU DANCE TO AT YOUR WEDDING?
Michael bubble- L O V E (my favourite song!)

WHAT WILL THEY PLAY AT YOUR FUNERAL?
Radiohead- exit music/for film

WHAT IS YOUR HOBBY/INTEREST??
Boys II men- on bended knees (yup, to God)

WHAT IS YOUR BIGGEST FEAR??
Craig david - insomia

WHAT IS YOUR BIGGEST SECRET?
Echobelly- great things

WHAT DO YOU WANT RIGHT NOW?
The cure-let's go to bed

WHAT DO YOU THINK OF YOUR FRIENDS?
Dewi Sandra- Buktikan

WHAT WILL YOU POST THIS AS?
Maroon 5- Better we break

Friday, January 21, 2011

Another Favourite Story

Dimar Hanafiah, ia sering menulis note di FaceBook yang berisikan cerita-cerita pendek yang selalu membuat saya benar-benar merasakan bahkan menyadari hal-hal yang selama ini penting untuk di sadari. Bukan hanya itu, di dalam cerpen2nya ia selalu memberikan suatu 'sihir' yang akan membuat pembacanya semangat untuk melakukan hal yang positif dalam hidup mereka dan di beberapa ceritanya sangat menunjukan betapa ia sangat menghargai perempuan menurut saya. Dan cerpennya yang baru ia tag pada saya beberapa hari yang lalu sangat menyemangati sekali, saya berharap tidak hanya saya dan orang-orang yang telah ia tag saja yg membacanya. Sengaja saya copy ini dengan seizin ayah Dimar, ya itulah panggilan akrab saya padanya, fyi saya memanggil ia ayah tidak berarti dia sudah menikah dan punya anak tetapi karena pada saat saya casting untuk sebuah film ia membantu untuk menjadi ayah saya.....

Enjoy! :)

DEJA VU
By Dimar Hanafiah

Suatu siang di sebuah kampus.
 
"MIMIL!"
 
"Aduuhh!!" Myla terkaget dengan Lesty yang tiba-tiba mengagetkannya.
 
"Bengong aja sih Mimil.."
 
"Ahh.. Lu ngagetin gua aja les!"
 
"Masih aja gak berubah. Hobi banget bengong. Cari hobi laen kek. Nyanyi kek atau bertani gitu, yang positif."
 
"Apaan sih lu ah.."
 
"Dasar miss bengong."
 
"Biarin.. Sirik aja..."
 
"Lagi ngayal apa lagi sih?"
 
"Hah? Gak, gua lagi gak ngayal. Gua justru lagi mikirin yang gua pernah bengongin dan jadi kenyataan."
 
"Hah? Nah loh, makin aneh aja nih Mimil."
 
"Eh beneran loh Les.. Dan itu gak cuman sekali doang. Tapi udah beberapa kali."
 
"Jadi lu mau bilang, kalo bengong lu itu bermanfaat dan bisa jadi kenyataan? Gitu?"
 
"Gua gak bilang gitu. Itu kan teori lu."
 
"Terus apa dong?"
 
"Gua lagi mikirin tentang, kalo gua bengong atau ngayal itu ternyata bisa aja jadi kenyataan."
 
"Jadi.. Lu lagi bengong tentang bengong. Iya? Gitu?"
 
"Eeee... Yaaa.. Iya.. Gitu deh."
 
"Zzzzzzzz......" Lesty pura-pura tertidur.
 
"Yeeeee..." Di dorong nya bahu Lesty.
 
"Hahahaha... Ya udah ah, kita makan yuk. Laper niiih.."
 
"Makan apa ya?"
 
"Gua lagi pengen bebek goreng. Yuuk.. Gua traktir deh. Ayoo.."
 
Myla kembali terdiam dan bengong kembali.
 
"Ya ampun nih cewe. Malah kumat lagi dia. Ada apa lagi sekarang?"
 
"Ehh.. Gak gakpapa.. Gua sempet kepikiran pengen banget makan bebek goreng. Eh sekarang malah lu pengen traktir gua."
 
"Itu bagus bukan? Berarti impian lu jadi kenyataan. Bukan nya di sukurin malah heran."
 
"Iya itu.. Dan ini gak cuman sekali. Gua pernah kaya' gini. Kalo bahasa keren nya, ini dejavu. Gua juga pernah..."
 
"Ahhh bawel.. Udah ah kita makan dulu aja. Entar lagi aja ceritanya. Ayooo.."
 
Lesty pun menarik tangan Myla.
 
Selesai makan.. Ranggi, pacar Lesty menghampiri mereka.
 
Myla kembali menatap Ranggi dengan penuh kagum.
 
Aduhh Ranggiiii.. Cakep banget siiihh kamu.. Cakeeeep banget. Kalo kamu jadi pacarku. Dream come true banget tuh.. Ooohh andaikan..
 
"Aduuuuh!" Cubitan Lesty menyadarkan nya.
 
"Mil!! Dari tadi di sapa sama Ranggi malah bengong aja."
 
"Ehh.. Iya.. Iya ya? Maap ya Nggi gak nyadar. Hehe.." nyengir dengan wajah terbelalak terlukis di wajah Myla.
 
Aduh ketauan gak ya kalo gua tadi ngeliatin dia banget.. Mampus dah gua.. Mampus dah gua..
 
"Iya gapapa kok Mil." "Eh sayang, maap ya kita ntar gak jadi nonton. Ada yang musti aku kerjain seharian ini."
 
"Yaaah.. Kok gitu sih? Kamu kan udah janji kalo kita mau nonton hari ini."
 
"Ini aja aku musti pergi buat kerjain dari sekarang. Nanti kita atur lagi ya waktunya. Gapapa ya sayang yah? Maap ya.."
 
"Auk ahh terserah kamu. Bodo amat." lesty membuang muka dari Ranggi sambil melipat tangan nya.
 
" Ya udah ya aku pergi dulu.. Mil gua cabut ya."
 
"Eh iya iya Nggi.."
 
Dan Ranggi langsung meninggalkan mereka.
 
Myla yang jadi penonton hanya bisa heran melihat mereka. Dan menatap Ranggi yang mulai meninggalkan nya.
 
Baru beberapa langkah, Ranggi menengok dan memberi senyuman kepada Myla. Dan kembali berjalan.
 
Myla yang melihat itu hanya bisa membalas tersenyum sambil heran. Dan langsung menghapus senyum nya agar tidak terlihat Myla.
 
"Les.. Muka lu kenapa di lipet gitu?"
 
"Lu tadi gak denger dia bilang apa?"
 
"Masa' cuman gara-gara gak jadi nonton doang, lu sampe bete banget. Biasa aja kali Les."
 
"Gak tau ah!! Males banget deh gua. Si Ranggi udah berubah dan jadi aneh gitu. Ini gak cuman sekali. Akhir-akhir dia sering seenaknya aja batalin janji. Padahal dulu dia gak gitu. Gimana gua gak jadi males sama dia!"
 
"Udahlah.. Lu gak usah sampe mikir kaya' gitu banget. Mungkin emang dia lagi sibuk aja kali."
 
"Tapi Miiil.. Dulu dia walopun sesibuk apa pun, pasti tetep luangin waktu buat gua!"
 
"Yaaah.. Namanya juga cowo' Les. Kalo awal-awal mah pasti bawaan nya manis banget sama kita. Cuman ada kita doang dalam hidup mereka. Tapi kalo udah lama kelamaan. Kita udah jadi nomor kesekian buat mereka."
 
"Uuuugggghhh.. Nyebelin banget gak sih!"
 
"Udahlaaah.. Sabar aja Les."
 
"Apa dia udah gak sayang sama gua? Apa dia lagi suka sama cewe lain?"
 
"Eeehh.. Apaan sih lu kok sampe mikir gitu. Gak lagiii.. Gua yakin kok dia cuman sayang sama lu." Myla melipat bibirnya. Merapihkan rambut ke belakang kuping kanannya. Dan terlihat raut agak merasa bersalah dan bertanya-tanya.
 
Apa ini gara-gara yang gua mau dalam pikiran dan khayalan gua?
 
"Iya siiih.. Mudah-mudahan emang gitu ya Mil."
 
Berarti gua gak boleh lagi kagum dan punya impian, Ranggi jadi cowo gua. Gak boleh!
 
"Doain supaya gak kaya' gitu ya Mil.." Lesty berkata pelan berusaha meyakinkan dirinya sambil meminta dukungan.
 
Pikirin yang lain.. Pikirin yang yang lain.. Pikirin cowo lain..
 
Sementara Myla masih berusaha mengalihkan pikirannya.
 
"Aaahh!!" Tiba-tiba Myla agak berteriak seperti teringat.
 
"Aduh!! Kenapa sih lu tiba-tiba teriak gitu! Ngagetin aja! Lu dengerin gua gak sih!"
 
"Iyalah Les gua pasti dukung dan doain lu kok. Bentar ya.. Bentar bentar.." Sambil berkata, Myla sibuk membuka dan mengambil sesuatu dari tasnya.
 
"Naaaahh... Ini dia!" Sambil mendekatkan diri ke Lesty. Di taruhnya sebuah majalah di depan mereka. "Edisi terbaru majalah Citra. Ngebahas banyak tentang pangeran kita! Fotonya juga banyak. Nih liat nih!"
 
"Pangeran William?! Mana mana?!!" Di tarik majalah itu persis depan Lesty. "Ohh mas Wili .. Ganteng nya kamu. Kok milih mbak Kate, bukannya aku sih?? Tapi.. Mbak Kate nya emang cantik juga sih. Hiks hiks.." Lesty jadi sibuk dan senang melihat-lihat majalah.
 
"Nah gitu dong.. Senyum.. Jangan cemberut aja. Makin jelek tuh kalo cemberut."
 
"Aahh.. Berisik lu Mil. Aaaaahh.. Mbak Kate nya cantik banget siiih. Emang cocok sih dapet pangeran. Kalo gua lesbi, gua juga pasti naksir berat sama dia."
 
"Kalo sama gua naksir gak?"
 
"Hah??" Lesty menoleh ke Myla, mendengar pertanyaan Myla. "Mmmmh.. Sori ya Mil lu bukan tipe gua. Kalo gua lesbi gua maunya yang import. Tapiiiii.. Walo gak lesbi, daku kan sayang sama dikau Mimil.. *cups*" di cium nya pipi Myla.
 
Myla hanya tersenyum melihat keceriaan dan kemanjaan teman baiknya itu.
 
 
---------------------------------
 
Suatu sore di rumah Myla.
 
"Mbak.."
 
Nasri, kakak Myla. Sedang santai di depan di depan TV sambil menikmati cemilan dan teh yang ada di meja kecil samping sofa.
 
"Kenapa Mil?"
 
Myla yang baru saja mandi, duduk di sebelah Nasri melepaskan handuk yang di lilit di kepalanya.
 
"Mbak Nas kan kuliah sastra Prancis. Kalo kata 'dejavu' itu dari bahasa Prancis kan ya mbak?"
 
"Iya.. Emang kenapa Mil?"
 
"Itu artinya apa sih mbak?"
 
"Itu sebenernya dari dua kata Mil. 'Deja' dan 'vu'."
 
"Artinya?"
 
"Deja itu artinya already atau sudah. Dan vu itu artinya see atau melihat. Jadi dejavu itu already see atau sudah melihat"
 
"Ooooh.. Itu artinya. Iya ya, emang itu kaya' melihat udah ngeliat ya."
 
"Emang kenapa Mil? Kok tiba-tiba nanya itu?"
 
"Enggak gakpapa.. Soalnya aku udah beberapa lama ini sering banget ngalamin dejavu itu."
 
"Emang menurut kamu, dejavu itu apa"
 
"Yang aku tau sih, kaya' keinget atau kaya' tau kalo pernah liat atau alamin sesuatu hal."
 
"Maksudnya gimana?"
 
"Jadi gini mbak.. Misalnya aku denger, liat atau ngalamin sesuatu hal apa pun itu. Kadang itu tuh pernah aku tau sebelumnya. Jadi kaya' keulang lagi mbak."
 
Nasri tersenyum mendengar penjelasan adiknya.
 
"Kenapa mbak.. Aku salah ngartiinnya ya?"
 
"Enggak.. Kamu bener kok. Emang kamu pernah alamin dejavu apa. Bisa kasih contoh gak?"
 
"Mmmm.. Apa ya? Sebenernya cuman hal-hal sepele doang sih mbak."
 
"Iya, yang sepele itu apa aja?"
 
"Misalnya.. Aku pernah jalan keluar komplek mau ke kampus. Pengen banget pas depan komplek langsung ada bus yang aku mau, jadi tinggal naek gak perlu pake nunggu. Terus pas aku udah di depan, eh pas banget bus nya baru mau lewat. Aku langsung naek deh."
 
"Emang pas kamu kepikiran bus itu, apa lagi yang kamu pikirin?"
 
"Aku sambil jalan cuman ngebayangin enaknya pas sampe depan langsung naek. Jadi, aku kebayang aku lagi mau naek bus."
 
"Mmmhh.. Selain itu ada pengalaman apa lagi?"
 
"Apa lagi yaaa..? Myla berusaha mengingat kembali. "Oiya! Aku pernah tiba-tiba pengen banget makan bebek goreng. Aku jadi ngebayangin lagi makan dan nikmatin banget bebek goreng itu. Aku sampe ngiler sendirian mbak."
 
"Terus makan bebek yang kamu pengen, kesampaian?"
 
"Iyaaa kesampaian.. Gak lama Lesty dateng ngobrol bentar, terus dia ngajakin traktir aku bebek goreng!"
 
"Wah senangnya.."
 
"Iya mbak.. Seneng banget!"
 
"Mau mbak jelasin artinya dejavu yang mbak tau gak?"
 
"Mauuu.. Ayo jelasin ke aku mbak."
 
"Sebenernya yang kami jelasin itu udah bener. Dejavu itu mengalami sesuatu yang seperti nya pernah kita tau. Hal itu terjadi akibat hasil dari pemikiran dan keinginan kita."
 
"Gak ngerti mbak.."
 
"Kamu tadi cerita, kalo kamu mikirin dan pengen sesuatu yang akhirnya bisa jadi kenyataan sesuai dengan yang kamu. Dejavu itu adalah hasil dari buah pikiran, keinginan dan imajinasi kita yang sangat sunguh-sungguh. Yang tadinya cuma ada di pikiran, jadi terlihat dan terwujud secara nyata."
 
"Jadi semua dejavu itu hasil dari pemikiran kita?"
 
"Dejavu bisa juga cuma hasil kecil yang pernah kamu lihat. Entah di TV, di mimpi, yang kamu baca atau apa pun. Kamu melihat atau merasa hal yang sama, dengan pelaku dan situasi yang berbeda. Itu cuman hasil dari segala yang pernah kamu tau. Bukan hasil dari pemikiran kamu."
 
"Emangnya semua yang pikirin dan yakinin kalo aku bisa dapet yang aku mau, pasti bisa kesampaian?"
 
"Selama itu masih sesuai dengan kodrat diri sebagai manusia dan tidak menentang ketentuan Tuhan. Segala apa pun bisa terwujud. Gak ada yang gak mungkin."
 
"Masa' sih mbak, apa aja bisa terwujud?"
 
"Kan kamu udah ngalamin. Dan kalo kamu ada sedikit keraguan kaya' barusan, segala apa pun yang tadi kamu yakinin akan jadi hal mustahil. Karena kamu nya sendiri gak yakin."
 
"Jadi kalo aku gak yakin sama yang aku mau, gak bakal kesampaian?"
 
"Iyaaa.. Kecuali.."
 
"Kecuali apa mbak?"
 
"Kecuali.. Kamu ulang lagi yang kamu mau dan yakinin tanpa sedikit pun ragu-ragu lagi. Jadi seberapa besar, keyakinan kamu atau keraguan kamu. Gitu aja."
 
"Jadi tinggal yakin sama yang kita mau, pasti terwujud ya mbak."
 
"Iya.. Apalagi kalo kamu bener-bener ngerasain senangnya saat kamu bayangin diri kamu ngalamin yang kamu mau. Kaya' kamu bayangin senengnya kalo bisa langsung ada bus dan enaknya kalo makan bebek sampe kamu ngiler sendiri."
 
"Oiya ya.. Jadi, bener-bener ngerasain yang kita mau."
 
"Kalo bisa sih, yang bagus-bagus aja. Soalnya, kebanyakan kalo kita ada niat jelek atau jahat, itu bisa lebih gampang kesampaian daripada niat yang baik."
 
"Kenapa gitu mbak?"
 
"Mungkin kalo orang udah punya niat jelek atau jahat, itu jarang mikir hasilnya nanti kesampaian apa enggak. Kalo udah gitu cuman kepikiran pengen terwujud secepatnya. Kecuali kalo jadi sadar dan gak jadi jalanin niat nya itu. Dan kita juga harus hati-hati. Karena bisa berakibat pada diri sendiri."
 
"Maksudnya?"
 
"Kamu pernah denger istilah 'we are what we think' gak"?
 
"Kaya'nya pernah.."
 
"Kalo kita yakin bahwa diri kita ini mampu, bisa dan layak untuk dapetin apa yang kita mau. Kita pasti akan jadi orang yang lebih baik dari orang yang cuman mengeluh, pesimis dan pasrah gitu aja. Apalagi yang komplain sama diri sendiri. Siap-siap aja jadi orang makin lebih buruk dari yang dia yakinin."
 
"Jadi.. Apa pun yang kita mau, yakin dan pikirin dengan baik. Insya ALLAH akan terwujud?"
 
"Betul! Pasti ada aja jalannya atau bahkan langsung hasilnya. Dan kita juga harus hati-hati. Karena bisa berakibat pada diri sendiri."
 
"Oooo gitu ya. Jadi harus hati-hati juga kalo lagi mikir mau apa. Jangan sampe mikir yang jelek."
 
"Iya.. Biar nanti dejavu pas lagi merasa seneng. Itu artinya kamu selalu mikir positif terus. Jangan sampe ada dejavu yang apes."
 
"Waaaah.. Aku ngerti sekarang. Makasih mbak ku yang cantik." Myla merapatkan dan memeluk Nasri yang di sambutnya dengan baik.
 
"Sama-sama adikku sayang. Dan satu hal lagi pesen mbak."
 
"Apa tuh mbak?"
 
"Berpikirlah yang lebih besar. Tempatkan diri kamu yang terbaik untuk diri kamu. Jangan hanya mematokkan pikiran dan impian hanya sebatas orang pada umumnya. Tanpa ada pemikiran yang besar gak akan ada kemajuan yang berarti di tiap jaman dan kita cuman hidup di jaman batu."
 
"Owkey mbak.."
 
Nasri hanya tersenyum saja.
 
"Eh iya Mil.. Kamu jadi ke Bali sama Lesty pas liburan semester nanti?"
 
"Jadi dong! Kan aku dapet hadiah nginep gratis di hotel Bvlgary yang mahal itu. Hehehe.. Emang kenapa mbak?"
 
"Gakpapa, cuman nanya aja."
 
 
---------------------------------------------
 
 
Suatu Minggu siang di kamar Myla.
 
"Okey.. Ranggi udah mesra lagi sama Lesty. Temen ku hepi terus dan bikin aku juga jadi hepi. Aku kuliah lancar. Badan udah turun beratnya. Udah yakin sama diri sendiri. Teruuus.. Apa lagi ya sekarang?"
 
Myla berusaha berpikir mencari tahu hal apa yang dia inginkan dalam hidupnya sekarang ini.
 
"Aahh!! Aku kan belom punya cowo!! Huwaaaa.. Kok yang ini malah gak di pikirin sih?!!
 
"Okey.." di lirik nya poster dan potongan-potongan gambar pangeran William yang menempel di berbagai sudut kamar. "Mmmm... Gimana ya bilangnya? Pengeeen.. Mas Wili putus sama Kate dan pacaran sama aku!"
 
Myla tersenyum, namun langsung terdiam sebentar.
 
"Tapi itu jahat ya? Dan lagian kok bilangnya pengen pacaran sama mas Wili sih? Entar kalo ada mas-mas yang namanya Wili naksir sama aku beneran gimana. Hiiiiii.. Gak mauuu.." Sambil menutup muka dan menggeleng-gelengkan kepala nya.
 
"Pengennya pacaran sama pangeran William! Om Charles.. Bilangin sama William, suruh nikah sama aku aja! Jangan sama Kate. Kate kan kan cantik banget. Dia bisa dapetin cowo mana aja. Tapi jangan pangeran William."
 
"Ehh? Tuh kan, kok om Charles sih. Kalo nanti meleset ada om-om namanya Charles pengen jodohin anaknya..."
 
Myla terlihat kesal memikirkan kata-kata.
 
"Aduuuuuh ribeeet... Pokoknya pengen pacaran sama pangeran William! Pengen pacaran sama pangeran William! Pengen pacaran sama pangeran William! Nanti disana musti pake gaun. Belajar cara makan, cara ngomong, cara jalan. Belajar tata krama kerajaan. Pokoknya belajar semua!! Demi pangeran William ku. Dan aku jadi princess Myla. Hihihihi.. Cocok juga tuh."
 
Myla pun berkaca dan coba bergaya ala seorang putri. "Your highnes. Its an honour.."
 
"Mylaaa!" Terdengar suara ibu memanggil dari bawah. "Ayo kamu turun, makan!! Ibu gorengin ikan asin peda sama sambel goreng pete kesukaan kamu nih!"
 
"Waaaaaah..! Asiikk.. IYAAA bu, aku turun sekarang!"
 
Princess Myla pun langsung turun mengejar peda dan sambal petenya.
 
Beberapa minggu kemudian.
 
"Eh sini deh ikut gua!" Tiba-tiba Lesty menarik tangan Myla dan memaksa ikut dengan nya.
 
"Ehh apaan sih Les.."
 
"Udah ikut aja."
 
Sambil mengikuti Lesty, Myla ada sedikit merasa takut.
 
Ternyata Lesty mengajak ke parkiran dan masuk ke mobilnya. Myla terlihat tidak nyaman. Dan dinyalakannya mesin mobil untuk menyalakan AC.
 
"Ada apaan sih Les?! Lu ngagetin aja! Bikin gua jadi takut. Kirain ada apa. Ngapain sih??"
 
"Ssssstt.. Tenang Mimil.. Gua ada kabar bagus buat kita.. Yaitu.. " Lesty menghentikan perkataan nya menunggu reaksi dari Myla yang masih terlihar tidak nyaman dan ketakutan.
 
"Berita apa sih?? Udah buruan aja ceritanya, gak pake lama!"
 
"Sabar princess Mimil.." Di ambil nya sebuah majalah dari jok belakang.
 
"Liaaaat!!" Sambil tersenyum lebar Lesty memegang sebuah majalah dengan bergetar dan semangat.
 
"Apaan sih?" Myla masih belim mengerti.
 
"Baca dong judul yang ada di sampulnya!!"
 
Di bacanya judul-judul yang yang ada di sampul depan majalah.
 
"EEHHH?!! HAAHHH?!! Ini?! Ini?!  Ini beneran?!!"
 
"Iyaaaaa!!!! Pangeran William putus dan batal nikah sama Kate, Mimil!!"
 
"Kok?? Kenapa?? Bukan nya?!!" Myla tidak bisa berkata banyak.
 
"Dan lu tauuuu?! Pangeran kita! Mau ke Bali! Di tanggal yang sama kita ke Bali! Daaaaan.. Di hotel Bvlgary juga Miiiil!!"
 
"HAAAHHH?!!! PANG.. PANG.. BAL.. BAL.. BUL.. HAAAHHH?!!!!"
 
"Iya Mil! Iyaaaaaa!!"
 
"Aaaaaaaa!! Leeeeeessss!! Maauuuuu ketemuuuuu!!"
 
"Iyaaaaa!! Maauuuuu!!"
Sambil berpelukan mereka berdua teriak di dalam mobil.
 
"Aaaaaaaaaaaaa!!"
 
Tak lama mereka teriak senang. Myla terdiam.
 
"Mimil kenapa, kok jadi diem gitu?"
 
Kenapa pangeran putus sama Kate?
 
Bukannya kemaren udah mau nikah?
 
Terus dia mau ke Bali.
 
Di tanggal gua ke Bali.
 
Di hotel yang sama pula.
 
Apa mungkin karena??
 
-----------------------------------------
 
Suatu hari di hari yang spesial di London...
 
:)
 
-Dimar-.

Copy from http://m.facebook.com/notes/dimar-hanafiah/deja-vu/10150386451950506?refid=17"

Sunday, January 16, 2011

Pijakan Perlahan Pasti

Saat itu hitam.
Saat itu rapuh.
Saat itu hilang.
Saat itu semua sempit.
Saat itu semua perih.
Saat itu berserakan.
Saat itu semua pahit.
Saat itu tak ada harapan.

Dan saat itu pula semua mulai bercayaha.
Semua pelan-pelan menunjukan warnanya,
Semua mulai kembali menyatu dan menyusun hingga menjadi satuan yang kuat.
Pahit perlahan meninggalkan luka yang begitu meradang,
Hambar sementara dirasakan untuk memulai rasa yang baru..
Harapan baru datang ketika hembusan nafas masih tersisa,
Tapi kaki masih terasa bergetar saat ingin melangkah,
Keraguan masih menyelimuti hati,
Kekalutan belum ingin pergi..
Waktu seperti seorang therapist..

Sekarang ada tenaga yang mendorong kaki untuk melangkah,
Walau perlahan pijakan itu semakin kuat dan akan terus menguat..

Saturday, January 8, 2011

'Mahkluk Sosial'

Manusia adalah mahkluk sosial. Mahkluk sosial yang dimaksud adalah manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu memerlukan pada orang lain. Kalimat-kalimat tadi pertama kali saya dengar pada saat saya masih di bangku sekolah. Belakangan ini saya berfikir tentang kalimat-kalimat itu dan timbul pertanyaan dam otak saya, "apakah manusia benar-benar seorang mahkluk sosial?, apakah manusia bisa hidup sendiri? Apakah menjadi mahkluk sosial akan selalu berdampak baik bagi kehidupan seseorang? Apakah ada seseorang yang hidup tanpa orang lain?".
Saya terus berfikir dan berusaha menjawab dengan hidup yg baru saya lalui 20 tahun ini.

"Apakah manusia benar-benar seorang mahkluk sosial?"

Menurut saya tidak selalu. Kebanyakan manusia akan menjadi mahkluk sosial ketika mereka memiliki kepentingan/kebutuhan dan saat kepentingan/kebutuhan mereka terpenuhi ia akan kembali menjadi manusia yang individual apalagi di kota-kota besar. Saat saya membahas ini teman saya menyebut manusia yang individual itu adalah Megantropus polonitanus indivikus. Tetapi kadang ada baiknya orang berlaku seperti itu karena tidak akan terlalu mengganggu tapi disisi lain kadang orang-orang mengatakan "habis manis sepah dibuang". Yaa, memang kebanyakan seperti itu.

"Apakah manusia bisa hidup sendiri?"

Menurut saya tidak. Kadang ada saatnya memng manusia menjadi mahkluk yang individual tp bukan berarti dia tidak perlu orang lain dan hidup sendiri. Mungkin di dunia ini beberapa diantaranya lebih memilih hidup sendiri, tapi seberapa besar usaha mereka untuk hidup sendiri tetap mereka akan membutuhkan orang lain. Menurut saya manusia saling membutuhkan sejak ia akan menjadi segumpal darah dan akhirnya lahir menjadi manusia utuh. Semuanya saling membutuhkan.

"Apakah menjadi mahkluk sosial akan selalu berdampak baik bagi kehidupan seseorang?"

Saya rasa menjadi mahkluk sosial tidak akan selalu berdampak baik bagi pihak-pihak yang berkaitan. Tetapi semua itu kembali pada kita lagi, bagaimana cara kita melihat keperluannya. Akan berdampak baik bagi pihak-pihak yg bekerjasama apabila mereka melakukan komunikasi yang baik satu sama lain dan tidak mengandalkan ego mereka yang berjalan. Dan yang akan membuat semua berdampak baik adalah ketika ketergantungan itu tepat pada porsinya, tidak menjadi ketergantungan yang berkepanjangan. Kebanyakan yang saya lihat adalah ketergantungan yang berkepanjangan, mungkin dalam hal tertentu atau keadaan tertentu itu akan menjadi baik seperti keadaan orang yang agak keterbelakangan mental. Memang hal yang sulit untuk menempatkan keperluan untuk saling tergantung pada porsinya seperti remaja yang memasuki pendewasaan, akan sulit jika ia tetap bergantung pada orang tuanya dalam hal tanggung jawab dan pemikirannya. Tetapi semua akan lebih mudah jika kita belajar dan berusaha.

"Apakah ada seseorang yang hidup tanpa orang lain?"

Saya pikir, pertanyaan ini sudah terjawab dari yang saya tulis di atas. Mungkin memang ada yang berusaha hidup dalam kesendiriannya tetapi saya membayangkan betapa menyedihkannya hidup tanpa orang lain. Ketika ia hidup sendiri tak ada yang ia bagi pada orang lain, tawa, tangis, marah, semua ia nikmati sendiri. Mungkin ada saat dimana setiap orang memerlukan waktu untuk sendiri tapi tidak berarti sendiri sepanjang hidupnya.

Ya, apapun itu seharusnya kita bersyukur masih memiliki rasa untuk menjadi 'mahkluk sosial' dan memiliki orang-orang sekitar yang secara tidak sadar membentuk kepribadian kita.

-Jian-

Saturday, January 1, 2011

Welcome 2011

Tak terasa hari Sabtu ini adalah hari pertama di tahun 2011. Buat saya tahun baru tidak harus berada di tengah keramaian dengan kembang api.
Kemarin saat saya bangun pagi di akhir 2010 saya berfikir, memutar kembali waktu dalam pikiran saya dari awal 2010 sampai dengan hari ini. Banyak kejadian yang membuat saya berdiri tegak. Tapi kejadian yang paling dalam adalah saat saya harus kehilangan "BAPAK" (panggilan sayang untuk kakek dari Mama). Semua begitu cepat dan tak terduga. Saya tidak berada di samping beliau di saat-saat terakhir bahkan semua anak-anaknya. Bapak meninggal diduga karena serangan jantung. Hal yang belum kesampaian sampai pada saat beliau pergi adalah memeluknya dengan erat semenjak saya besar. Saat terakhir kali saya bertemu dengan Bapak, saya izin pamin karena besoknya saya akan pergi shooting di Sragen, Jawa Tengah.

Banyak hal yang membuka mata saya untuk lebih bersyukur tanpa mengeluh. Seperti banyak orang bilang "Roda itu berputar", ya, roda memang berputar. Makna dari kalimat tadi bukan hanya sekedar ada saatnya kita di bawah dan ada saatnya kita diatas, tapi buat saya lebih kepada bagaimana saya bertahan dan berusaha untuk keatas juga bagaimana ketika saya sudah diatas saya siap untuk turun kebawah bukan untuk terpuruk.

Harapan di tahun 2011?

Sama seperti harapan saya setiap hari, yaitu bisa hidup dalam belajar, ikhlas dan kuat menjalani hari-hari saya. Bagi saya sesuatu yang baru itu tidak datang di tahun yang baru saja tetapi ketika saya mengetahui sesuatu yang bermanfaat ataupun yang tidak.
Dan saya juga berharap apapun cobaan yang datang saya bisa selalu berfikir positif bahwa semua itu terjadi untuk sesuatu yang baik.
Semoga tahun ini menjadi tahun yang menyenangkan buat kita..

"SELAMAT MENJALANI TAHUN YANG BARU!!!"