Sunday, September 4, 2011

Ini Bukan Soal Cinta

Cinta hanya beberapa bagian yang termasuk di dalamnya. Inilah hidup.
Terlihat mudah ketika direncanakan dan sulit untuk merealisasikannya. Dan saat usaha realisasi itu dilakukan hasil yang direncanakan belum tentu akan sama, bisa menjadi kekecewaan dan bisa menjadi kepuasan yang membuat bahagia. Mungkin juga kedua hasil tadi bisa berbalik menjadi kekecewaan yang membuat bahagia dan kepuasan yang membuat kekecewaan. Sekarang tergantung dari kita bukan? Mungkin lebih tepatnya dari niat kita menjalaninya.

Hidup juga sepertinya tergantung. Tergantung apa yang dipilih untuk menjalaninya. Tergantung cara berfikir kita untuk melihat sesuatu dari sisi yang berbeda. Tergantung satu sama lain dengan semua mahkluk yang diciptakan seperti rantai.

Hidup juga tidak hanya tergantung tapi juga pilihan. Pilihan untuk menjadi yang dipilih. Pilihan untuk menjadi yang memilih. Memilih atau dipilih sangat berkaitan karena pada situasi tertentu kita akan merasakan dipilih dan memilih. Pilihan untuk berada di posisi yang sama, entah itu dalam posisi yang sangat tidak nyaman atau posisi yang sangat nyaman. Seperti dipilih-memilih, pada kondisi tertentu kita akan merasakan keduanya. Pilihan untuk tetap hidup pada saat menyerah dan ingin mati. Pilihan untuk memilih untuk tidak memilih.

Hidup juga berjalan. Berjalan untuk masa depan. Berjalan untuk masa lalu. Berjalan ditempat dan waktu tetap berjalan bahkan seperti berlari.

Hidup adalah ‘bagaimana’. Bagaimana membuat rencana hidup kita berjalan dengan baik, kalaupun tidak bagaimana menerima hasil yang akan diterima dari usaha untuk mengupayakan rencana itu terwujud dengan niat yang baik. Bagaimana kita membuat hidup yang tergantung itu tidak menjadi candu yang berlebihan kemudian menjadi parasit. Bagaimana menentukan pilihan yang tepat. Mungkin bukan tepat tapi membuat pilihan yang tidak merugikan diri kita sendiri ataupun orang lain. Bagaimana membuat pilihan itu menjadi pilihan yang ternyaman. Bagaimana pada saat semuanya berjalan kita mampu beradaptasi dengan keadaan.

2 comments:

  1. Assalam
    Jian, salam kenal yaa, ini saya Farrel M Rizqy, temennya Ridho Ali, aldhoz vulluz. ini comment dari saya, maaf kalo kurang berkenan, maklum masih belajar.

    (Sebuah Renungan yg mencerahkan, menggugah jiwa, menyedarkan dunia, membuka mata hati, mengetuk kalbu, menyentuh rasa dan menyapa nurani untuk berkata dan berdoa. renungan ini meredupkan satu dimensi ketidakadilan dlam belantara kehidupan ini, namun ia menciptakan panorama indah dlam teduhnya relung jiwa, membuat para pengembara dan mistikus cinta tak menyetujui jalan dusta, membuat para pemimpi tak lagi terpikat oleh surga dunia, namun mereka terpukau oleh janji2 Tuhannya yg terpugar abadi dlam ayat2nya. sukses selalu dan berkah buat jian

    ReplyDelete