Tuesday, January 17, 2012

“Dimulai Dengan Ikhlas”

Pertama :
“Selamat Tahun Baru..”

Sorak-sorai suara terompet bersama riaknya kembang api yang bermain di udara menghiasi malam pergantian tahun 2011 menuju 2012. Hampir semua orang di dunia ini begitu bersemangat menunggu detik-detik pergantian tahun dengan cara mereka masing-masing. Semua orang berkumpul di malam itu.

Kedua :
“Akhir tahun ditutup dengan kepergian..”

Semua begitu bersemangat merencanakan merayakan tahun baru. Semua ingin kebahagiaan di akhir tahun menuju pergantian awal tahun baru. Tapi tidak untuk saya kali ini, rasa kehilangan yang sangat besar menemani saya dan keluarga besar saya menuju pergantian tahun bahkan sampai saya menuliskan blog ini. Hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya malam di tanggal 30 Desember 2011, Puang Basok yaitu kakak pertama dari Ibu saya pergi untuk selama-lamanya di umurnya yang ke 41.

Ketiga :
“Tanda yang tak disadari..”

Seperti yang sudah saya sebutkan tadi, hal yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Begitu cepat ia pergi, sampai terkadang perasaan bahwa Puang masih ada di sini.
Dua hari sebelum Puang meninggal saya masih pergi bersama beliau dan istrinya dan bertemu dengan teman-temannya. Puang terlihat sehat dan seperti biasanya, humoris. Sampai pada satu pembicaraan tentang rencana malam pergantian tahun Puang mengatakan “ah malam tahun baru sih enakan tidur, saya mau tidur aja nanti, saya capek..”. Memang iya, dimalam pergantian tahun Puang tidur dengan tenang. Seminggu sebelum kepergiannya Puang mengajak seluruh keluarga untuk pergi ke makam Bapaknya yaitu kakek saya pada hari Sabtu. Dan ya, semua keluarga memang pergi ke tempat kakek saya di makamkan tapi bukan untuk melihat kuburan kakek tetapi untuk mengantar jasadnya di makamkan. Puang meninggal karena jantung. Siang dihari kepergiannya ternyata tensinya naik menjadi 200, saat itu Puang tidak mau dibawa kedokter. Setelah itu Puang masih sempat mencoba-coba mobil yang baru dibelinya lalu malamnya beliau masih mengawasi tukang yang sedang memasang kitchen set seolah-olah seperti orang sehat. Sampai akhirnya saat Puang sedang mengawasi tukang tiba-tiba beliau jatuh seperti orang pingsan. Semua orang panik dan berusaha untuk membawanya ke rumah sakit terdekat. Tapi ternyata memang sudah ajalnya iya meninggal pada saat beliau akan dibawa kerumah sakit.

Keempat :
“akhir tahun di tutup dengan perginya puang Basok Nasruddin dan awal tahun dimulai dari mengikhlaskan kepergiannya untuk selamanya.”

“Selamat jalan Puang Basok, we miss you..”

No comments:

Post a Comment